Saturday, January 24, 2009

Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI)

Selain Perhumas yang menghimpun para praktisi humas di Indonesia juga telah terbentuk organisasi yang menghimpun perusahaan humas, yakni Asosiasi Perusahaan Public Relations (APPRI).

APPRI berdiri pada tanggal 10 April 1987 di Jakarta dan bersifat independen. Tujuan APPRI adalah sebagai berikut:

1. Menghimpun, membina, dan mengarahkan potensi perusahaan public

relations nasional, agar secara aktif, positif, dan kreatif, turut serta

dalAm usaha mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur,

berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

2. Mewujudkan fungsi publik relations yang sehat, jujur, dan bertanggung

jawab, sesuai dengan kode praktek dan kode etik yang lazim berlaku

secara nasional dan internasional.

3. Mengembangkan dan memajukan kepentingan asosiasi dengan

memberikan kesempatan kepada para anggota untuk konsultasi dan

kerja sama serta memberikan saran bagi pemerintah, badan-badan

kemasyarakatan, asosiasi yang mewakili dunia industri dan

perdagangan, serta badan-badan lain untuk berkonsultasi dengan

APPRI sebagai suatu lembaga.

4. Memberi informasi kepada klien bahwa anggota APPRI memnuhi
syarat untuk memberikan nasihat dalam bidang public relations dan

akan bertindak untuk klien menurut kemampuan profesionalnya.

5. Merupakan sarana untuk para anggotanya dalam soal-soal

kepentingan usaha dan profesi, dan menjadi forum koordinasi praktik

public relations.

6. Merupakan medium bagi masyarakat umum untuk mengetahui

mengenai pengalaman dan kualifikasi para anggotanya.

7. Membantu mengembangkan kepercayaan umum atas jasa public

relations.

APPRI telah menetapkan Kode Etik Profesi dan memberlakukan pada anggotanya. Sampai sejauh ini anggota APPRI telah berkiprah di tingkat internasional. Misalnya, Soedarto & Noeradi PR Consultant, Fortune PR, Ida Sudoyo Associates M-PR Consultant, Inke Maris Associates, Eksekutif PR, dan sebagainya.

Selain Perhumas dan APPRI, di Indonesia baru didirikan Public Relations Society of Indonesia (PRSI)pada tahun 2005, juga ada organisasi profesi yang lebih spesifik berdasarkan jenis usahanya, misalnya Perhimpunan Public Relations Perhotelan Indonesia, pernah menjadi ketua antara lain Rae Sita Supit dan Sri Sekartaji dari Sahid Jaya Hotel Jakarta. Kemudian ketika terjadi krisis perbankan nasional dimana banyak bank di likuidasi, di merger, dan di akuisisi (sekitar 1997), sempat muncul iklan perbankan di televisi yang mengatasnamakan Persatuan Public Relations Perbankan Indonesia. Saat ini di Kota Malang, Jawa Timur telah terbentuk Forum Humas Perguruan Tinggi yang beranggotakan para humas di perguruan tinggi-perguruan tinggi se Malang Raya.

Kemunculan organisasi-organisasi ini merupakan budaya yang baik selama memiliki komitmen untuk memecahkan persoalan profesi, berkaitan dengan akses-akses yang memperkokoh pelaksanaan kerja humas secara lebih professional. Dengan dua organisasi profesi yang mantap seperti Perhumas dan APPRI saja misalnya, maka profesi humas dapat lebih dikukuhkan. Apalagi bila organisasi-organisasi tersebut juga memperhatikan komitmen untuk merancang kurikulum humas di perguruan tinggi, seperti yang dilakukan Public Relation Society of Amerika. Berikut ini dalam modul kita akan mengenal lebih jauh tentang organisasi profesi humas d luar negeri.

No comments:

Post a Comment